Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang kewirausahaan melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan mengusung tema ‘Tes Kates Mustofa: Pemberdayaan Pepaya Muda (Kates) sebagai Bahan Baku Camilan dari Pengembangan Olahan Kentang’, salah satu tim yang dipimpin oleh mahasiswa Program Studi Manajemen, Bayu Surya Ramadhan, berhasil meraih pendanaan dalam skema Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kategori Makanan dan Minuman Tahap Awal.
Bayu menjelaskan bahwa pepaya muda (Kates) dapat menjadi alternatif pengganti kentang sebagai bahan baku pembuatan camilan Mustofa. "Awalnya, kami mengumpulkan beberapa ide bisnis untuk P2MW dan melakukan beberapa penelitian serta konsultasi kepada dosen pembimbing tim kami. Akhirnya, inovasi yang kami usung adalah produk untuk memberdayakan Pepaya Muda (Kates) sebagai bahan baku camilan dari pengembangan olahan kentang untuk camilan Mustofa," ungkap Bayu.
Bayu juga menyebutkan bahwa selama penyusunan proposal, banyak melakukan diskusi dan konsultasi yang dilakukan dengan tim serta dosen pembimbing untuk menentukan produk akhir. "Tantangan utama kami adalah menemukan fokus dan acuan untuk konsep dan produk akhir kami. Saat mempresentasikan produk, kami terlalu terfokus pada latar belakang penelitian," katanya.
Dalam pelaksanaannya, Bayu bekerja sama dengan tiga mahasiswa dari Program Studi yang berbeda, yaitu mahasiswa Program Studi Psikologi - Ariska Fauzia Amalia, mahasiswa Program Studi Manajemen - Mochamad Raka Putra Soebandono, serta mahasiswa Program Studi Akuntansi - Amalia Tizka Zhahrina. Bayu juga menyatakan harapannya untuk keberlanjutan dari produk Tes Kates Mustofa ke depannya. “Dengan adanya inovasi dari produk Tes Kates Mustofa, kami berharap dapat menjalin kerja sama dengan berbagai mitra,” tukasnya.
Febby Rahmatullah Masruchin, ST., MT. Dosen pembimbing menjelaskan bahwa ide pembuatan camilan Mustofa dengan menggunakan pepaya muda (kates) berawal dari masalah banyaknya pepaya muda yang tidak termanfaatkan dengan baik dan akhirnya hanya menjadi limbah. "Tes Kates Mustofa ini berasal dari kekhawatiran kami terhadap banyaknya pepaya muda (kates) di Madura yang hanya berakhir sebagai limbah karena tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, kami menciptakan inovasi dengan mengembangkan pepaya muda (kates) sebagai pengganti kentang untuk camilan Mustofa," jelasnya. (nn/oy/rz)