logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya
logo-untag-surabaya

Detail Berita

Hilangkan Stigma Jadul Pada Museum, Iqu Ciptakan Aplikasi 3D untuk Museum Trowulan.

Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali berbangga. Mahasiswa program studi Teknik Informatika Fakultas Teknik - Nur Iqu Luqmanul Hakim menciptakan aplikasi “AR Islam”. Lewat tugas akhir skripsinya yang berjudul ‘Rancang Bangun Aplikasi Augmented Reality Pengenalan Peninggalan Benda-benda Bersejarah Islam Kerajaan Majapahit di Pusat Informasi Majapahit’.

Mahasiswa asli Mojokerto yang akrab disapa Iqu ini mengaku mendapatkan arahan penuh dari Dosen pembimbingnya yakni Aidil Primasetya Armin, S.ST., M.T. Awalnya ia ingin memperkenalkan kota asalnya (Mojokerto) dalam penelitian tugas akhirnya, namun Dosen pembimbing sekaligus Kaprodi Teknik Informatika menyarankan untuk lebih spesifik melakukan penelitian di Pusat Informasi Majapahit yang ada di Museum Trowulan, Mojokerto.

Terdapat 18 objek benda-benda bersejarah Islam Kerajaan Majapahit, diantaranya Prasasti Pusponegoro, Nisan Troloyo, Piring Porselen terenkripsi Arab, Keris Bertulis Arab, Nisan Troloyo, Nisan Troloyo Motif Surya, Nisan Troloyo Motif Kala, Gong, Bata berelief Wanita Menari, Bata berelief Flora, Bata berelief Wayang, Figurin membawa alat musik, Figurin Wanita membawa alat musik, Mangkok terenkripsi arab, Prasasti leran / Fatimah Binti Maimun, Celupak / Lampu, Figurin terakota muslim dan Blencong.

Lewat Aplikasi “AR Islam” yang Iqu ciptakan akan menampilkan tampilan dari objek bersejarah dalam bentuk 3D. Kelebihannya adalah pengunjung bisa lebih interaktif dengan objek bersejarah karena dapat melihat objek secara 360 derajat. “Pengguna aplikasi dapat melakukan rotasi objek 3D sehingga menampilkan seluruh sudut benda bersejarah,” kata Iqu.

Menariknya, aplikasi yang diciptakan Iqu juga terdapat fitur kuis, menu kuis ini selain difungsikan sebagai game juga sebagai uji pemahaman mengenai sejarah. Ia menambahkan di dalam aplikasinya juga terdapat fitur ‘Sejarah’, yang artinya menjelaskan sejarah singkat perkembangan islam pada Kerajaan Majapahit. Aplikasi yang dibuatnya juga sudah dilengkapi dengan panduan, dan audio.

Dengan adanya aplikasi ‘AR Islam’ harapannya mampu memudahkan pengunjung dalam mendapatkan informasi bersejarah di Museum Trowulan dan menggeser stigma museum yang lekat dengan kata jadul. Barcode ini disebar di beberapa titik Museum Trowulan dan pengunjung cukup melakukan scan barcode dari aplikasi tersebut. “Kini pengunjung bisa tahu bahwa museum tidak lagi ketinggalan zaman. Target utama selanjutnya  ialah siswa sekolah yang belajar sejarah, dapat menggunakan alat teknologi yang dibuatnya, seperti yang diterapkan di museum,” ujarnya. (ms/rz/kr)



PDF WORD PPT TXT