Workshop Prodi Arsitektur Untag Surabaya Bangun Kesiapan Akademik dan Mental Mahasiswa Menuju Tugas Akhir

Program Studi Arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar Workshop Penulisan Proposal Tugas Akhir Perancangan pada Rabu, (16/10/2025) di Meeting Room Graha Wiyata lantai satu. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester lima dan semester tujuh sebagai langkah awal bagi mahasiswa untuk memperdalam pemahaman dan meningkatkan kemampuan menyusun proposal tugas akhir secara sistematis dan profesional.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi (Kaprodi) Arsitektur - Dr. Ar. Andarita Rolalisasi, S.T., M.T., IPM., IAI. menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan bekal yang komprehensif kepada mahasiswa sebelum memasuki tahap penyusunan tugas akhir. Ia menekankan bahwa proses penulisan proposal bukan sekadar memenuhi persyaratan akademik, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam mewujudkan ide rancangan arsitektur yang matang dan kontekstual. “Workshop ini penting diadakan untuk mahasiswa akhir sehingga mempermudah dalam penulisan proposal tugas akhir. Harapannya, setelah ini ide kalian akan matang dan tugas akhir kalian lebih mudah untuk tuntas,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan praktisi sekaligus akademisi berpengalaman di bidang arsitektur dan penelitian, yakni Dr. Ar. Darmansjah Tjahja Prakasa, S.T., M.T., IPM., Asean Eng., IAI. dan Ar. Mufidah, S.T., M.T., IAI.

Pada sesi pertama, Dr. Darmansjah memaparkan pentingnya memahami perbedaan antara judul, topik, dan tema dalam proposal, serta bagaimana menentukan kelayakan sebuah judul berdasarkan konteks perancangan. “Menentukan judul bukan sekadar mencari kata yang menarik, tetapi bagaimana judul itu dapat merepresentasikan gagasan dan arah berpikir perancangan. Judul yang baik lahir dari ide yang kuat dan relevan dengan konteks arsitektural,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Darmansjah juga menekankan bahwa dalam proses akademik, keberhasilan mahasiswa tidak ditentukan oleh tingkat kecerdasan, melainkan oleh kedisiplinan dan kerja keras. “Dalam perkuliahan itu tidak ada yang lebih cerdas atau kurang cerdas, yang ada hanya rajin dan malas. Semua mahasiswa pasti mengalami tekanan, baik di jenjang S1, S2, maupun S3. Yang penting adalah bagaimana kalian tetap konsisten berproses,” pesannya.

Sementara itu, pada sesi kedua, Ar. Mufidah, S.T., M.T., IAI. memaparkan berbagai strategi dalam memetakan proyek perancangan, memahami tahapan krusial dalam tugas akhir, serta bagaimana memanfaatkan teknologi pendukung. “Tugas akhir bukan sesuatu yang harus ditakuti. Jika disiapkan dengan strategi yang tepat, semua bisa dilalui dengan baik. Gunakan alat bantu seperti Mendeley untuk mempermudah pengelolaan referensi, dan biasakan menulis dengan konsisten sejak dini,” tuturnya. (fb/oy)



WORD