logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya
logo-untag-surabaya

Detail Berita

Untag Surabaya Targetkan 3.000 Mahasiswa Implementasikan Program MBKM Di Tahun 2023

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan salah satu kebijakan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi. Sejak tahun 2020 lalu, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya telah berperan aktif melakukan berbagai Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) sebagai implementasi kebijakan tersebut dan di tahun 2023 ini Untag Surabaya menargetkan sejumlah 3.000 mahasiswa melakukan implementasi program MBKM.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Penanggung Jawab MBKM tahun 2023 Untag Surabaya - Wiwin Widiasih, S.T., M.T.. “Tahun ini kita menargetkan ada 3.000 mahasiswa yang mengikuti program MBKM. Kita optimis bisa mencapai target sebab seluruh prodi sudah berkomitmen untuk menyelenggarakan MBKM ini,” ungkapnya saat wawancara pada Jumat, (19/5).

MBKM memiliki sembilan BKP kegiatan yakni Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, KKN Tematik, Riset, Kewirausahaan, Proyek Kemanusiaan, dan Bela Negara. Dari kesembilan BKP, Untag Surabaya telah melaksanakan semuanya. “Baik mandiri maupun dari hibah Dikti, Untag Surabaya sejak tahun awal MBKM diluncurkan telah melaksanakan semua bentuk kegiatannya. Jadi, bagi mahasiswa Untag Surabaya bisa memilih untuk mengikuti salah satu dari kesembilan itu,” ujar Wiwin.

Pada tahun 2023 ini diterangkan oleh Wiwin bahwa setiap program studi di Untag Surabaya akan mengimplementasikan minimal tiga BKP MBKM. “Masing-masing prodi direncanakan akan melakukan minimal tiga BKP MBKM pada tahun ini,” ungkap Wiwin yang juga menjabat sebagai Ketua Pengembangan dan Implementasi Bentuk Pembelajaran Badan Pengembangan Akademik Untag Surabaya itu.

Wiwin menilai banyak sekali manfaat dan keuntungan bagi mahasiswa yang mengikuti program MBKM, seperti mengembangkan keterampilan hingga mengasah potensi kompetensi mahasiswa. “Mahasiswa yang mengikuti program MBKM akan mendapatkan pembelajaran di luar kampus sehingga softskill dan hardskillnya akan di asah. Sehingga mendapatkan kompetensi yang relevan di dunia kerja,” papar dosen fakultas teknik ini.

Pembelajaran luar kampus memang menjadi tujuan utama bagi program MBKM. Berbeda dengan program magang reguler yang masuk dalam mata kuliah kerja praktek (KKP). “Di Program MBKM mahasiswa akan terjun langsung ke perusahaan selama enam bulan intens dan dikonversi 20 sks. Sementara KKP hanya dua sks dengan durasi dua atau tiga bulan,” pungkasnya. Wiwin juga berharap mahasiswa Untag Surabaya memanfaatkan program MBKM ini sebaik mungkin. “Mudah dan banyak mahasiswa Untag Surabaya yang memanfaatkan pengalaman berharga dan juga terserap di dunia kerja, tutup Wiwin. (ms/rz)



PDF WORD PPT TXT