Beragam capaian gemilang diraih oleh Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sepanjang tahun 2022. Selasa, (20/12) Untag Surabaya menggelar ‘Sharing Dosen Penerima Hibah’. Bertempat di Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani lantai dua, peserta merupakan Dekan, Ketua Program Studi, Kepala Badan dan Kepala Biro di lingkungan Untag Surabaya. Kegiatan dimoderatori oleh Wakil Rektor 1 Untag Surabaya - Harjo Seputro, S.T., M.T.
Rektor Untag Surabaya - Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA. yang hadir untuk membuka kegiatan mengaku bangga atas capaian Untag Surabaya setahun ke belakang. “Di tahun 2022 prestasi kita luar biasa, termasuk hibah. Bahkan ada kenaikan nominal hingga total 22 miliar,” katanya. Prof. Nugroho mengajak seluruh pejabat yang hadir untuk memacu prestasi. “Tahun 2023 mari kita satukan visi. Mari mengejar hibah dan meningkatkan prestasi,” imbuhnya.
Dosen Fakultas Psikologi Untag Surabaya - Karolin Rista, M.Psi., Psikolog berkesempatan membagikan pengalaman sebagai Dosen Magang di Universitas Padjajaran, Jatinangor. “Program ini bertujuan untuk membangun relasi antara dosen peserta dengan universitas tujuan serta menjaring pembimbing untuk sekolah (S3),” paparnya. Dosen yang akrab disapa Kak Olin ini menambahkan, Universitas Padjajaran memiliki nilai yang dianut seluruh sivitas akademika. “Ilmuwan harus berdampak bagi masyarakat, itu yang selalu mereka pegang,” tambahnya.
Kak Olin menjelaskan bahwa dengan nilai tersebut, maka implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi disana menyasar masyarakat. “Kamu melihat apa di masyarakat. Pikirkan apa solusinya, pahami teori. Base teori akan ditanyakan. Dari ilmu bertambah akan memberikan solusi,” jelasnya. Menurut Kak Olin, melakukan penelitian di Universitas Padjajaran sangat biasa dan wajar. “Begitu juga pengabdian. Bagi mereka, pengabdian tanpa penelitian itu bakti sosial. Jadi harus ada penelitian,” imbuh Kabag Humas dan Protokoler Untag Surabaya ini.
Adapun Dosen Teknik Informatika Untag Surabaya - Dr. Fajar Astuti Hermawati, S.Kom., M.Kom. berbagi pengalaman kelolosan program World Class Professor. “Pada program WCP, dipersilakan mengundang profesor kelas dunia. Tujuannya meningkatkan kualitas penelitian,” ungkapnya. Fajar menerangkan bahwa program WCP berkontribusi pada Indikator Kinerja Utama (IKU). “Ada IKU 3 terkait dosen berkegiatan di luar kampus, IKU 5 output berupa rekognisi internasional yaitu Scopus dan IKU 6 terkait kerja sama mitra kelas dunia,” terangnya.
Pada program WCP, Kepala Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Untag Surabaya ini menggandeng Guru Besar Institut Teknologi Bandung - Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono. “Kami melakukan publikasi jurnal Scopus bersama dan beliau ikut menulis sebagai co author. Beliau juga hadir di Untag Surabaya untuk tiga kegiatan selama menjadi visiting professor,” paparnya. Lebih lanjut, Fajar pun berkunjung ke Institut Teknologi Bandung “Saya memperdalam penelitian bersama di home base dengan melakukan diskusi kelompok riset,” tutupnya. (um/rz)