logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya
logo-untag-surabaya

Detail Berita

Untag Surabaya dan Undikma Jalin Kerja Sama Strategis untuk Perkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi

Dalam rangka memperluas jejaring kerja sama dan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjalin kerja sama dengan Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma) Mataram. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor Untag Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA dan Rektor Undikma Mataram – Prof. Drs. Kusno, DEA., Ph.D. di Auditorium lantai enam Gedung R. Ing. Soekonjono Untag Surabaya, (13/1). Seremonial penandatanganan MoU ini turut dihadiri oleh Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI) – Prof. Dr. Thomas Suyatno serta beberapa pengurus pusat ABP PTSI lainnya.

Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus (YPTA) Surabaya – J. Subekti, SH., MM. hadir secara langsung dan dalam sambutannya menyampaikan bahwa para pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam menyelenggarakan pendidikan yang mendukung upaya pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa. “Dengan diberlakukannya Pasal 65 UU No. 12 Tahun 2012 dan PP No. 04 Tahun 2014, yang memuat kebijakan terkait Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), terdapat kesenjangan yang dirasakan oleh penyelenggara PTS. Kebijakan ini, meskipun menciptakan tantangan baru, juga menjadi dorongan bagi PTS untuk terus berjuang memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan,” ujar J. Subekti.

Dengan semangat yang terus dikobarkan, para pimpinan PTS berharap agar ABP PTSI terus memperjuangkan kebijakan yang mendukung keberlanjutan PTS. Kolaborasi ini diyakini dapat memperkuat peran pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun generasi muda yang kompeten dan berintegritas. "Karena itu, kami mengharapkan dukungan berkelanjutan dari Ketua Umum ABP PTSI untuk memotivasi kami di Jawa Timur dan Surabaya agar tetap mampu bertahan dan berperan aktif dalam dunia pendidikan," lanjutnya.

Sejalan dengan itu, Ketua ABP PTSI – Prof. Thomas Suyatno menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi PTS dengan adanya PTNBH, salah satu tantangan utama adalah potensi penurunan minat calon mahasiswa terhadap PTS, karena lulusan SMA cenderung memilih PTN yang menawarkan biaya lebih terjangkau. Kondisi ini mengharuskan PTS untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing. “Kami menyadari bahwa tantangan ini memerlukan strategi yang matang, termasuk melakukan retrospeksi terhadap capaian sebelumnya, introspeksi untuk mengidentifikasi kelemahan, dan prospeksi dengan merancang program kerja yang lebih relevan untuk menghadapi masa depan," papar Prof. Thomas. 

Lebih jauh, Prof. Thomas menyoroti pentingnya menghilangkan diskriminasi antara PTN dan PTS dalam sistem pendidikan nasional. "Bangsa ini hanya memiliki satu sistem pendidikan nasional, dan karenanya perlakuan terhadap PTN dan PTS harus setara. Kolaborasi yang sehat dan adil adalah kunci untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif," tegasnya.

Di akhir sesi, turut dilakukan sharing session dengan Rektor Untag Surabaya, Rektor Undikma Mataram dan Ketua Pendidikan Tinggi Vokasi Politeknik Tiara Buana – H. E. K. Budi Santoso, SE., MM.

Rektor Untag Surabaya memaparkan perjalanan panjang Untag Surabaya dalam meraih akreditasi unggul. Dirinya menekankan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari semangat belajar dan inovasi yang terus-menerus dilakukan civitas akademika Untag Surabaya. "Proses akreditasi ini adalah buah dari kerja keras kolektif dan komitmen untuk terus berinovasi. Pendidikan harus selalu relevan dengan kebutuhan zaman, sehingga mahasiswa yang kami hasilkan siap menghadapi tantangan di dunia kerja," ujar Rektor Untag Surabaya. (oy)



PDF WORD PPT TXT
Butuh bantuan?