logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya
logo-untag-surabaya

Detail Berita

Susu Almond Lezat Ala Mahasiswa KKN Menur Pumpungan

Minggu, (19/5) Divisi Kewirusahaan (KWU) Kelompok Kerja Nyata (KKN) Non Reguler Kelurahan Menur Pumpungan mengadakan Pelatihan Pembuatan Susu Almond. Dengan dihadiri ibu-ibu Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Karang Taruna, pelatihan bertempat di Balai RW 2. Mohammad Natsir-Ketua KKN Non Reguler Menur Pumpungan mengatakan, “Ide ini berawal dari Widya, seorang anggota dari Divisi Kewirausahaan yang setiap harinya mengkonsumsi susu almond. Karena penasaran dia mencoba membuatnya sendiri dan hasilnya pun tidak jauh beda seperti yang dia beli. Ternyata setelah kami pelajari ternyata susu  almond mempunyai banyak manfaat.”

Lebih lanjut Natsir menerangkan proses pembuatan susu almond sangatlah mudah mirip seperti pembuatan susu kedelai. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut. Pertama kacang almond yang telah direndam selama 8 jam diblender dengan 3 gelar air. Kemudian ditambahkan 4-5 buah kurma sebagai pemanis. Adapun ekstrak vanila, garam dan bahan-bahan lain sesuai selera untuk menambah rasa. Tidak selesai sampai di situ, olahan almond yang sudah diblender kemudian disaring menggunakan kain. “Olahan kacang almond yang telah disaring dapat disajikan dan dinikmati dengan beragam manfaatnya. Misalnya memperlancar ASI bagi ibu menyusui. Semua bisa membuat dan menjual susu almond. Meski bahan bakunya mahal, tetapi mudah dicari. Keuntungannya pun bisa menjadi penghasilan tambahan untuk ibu-ibu rumah tangga,” terang Natsir.

Natsir menuturkan, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini dan tak segan memberikan bantuan alat. Yoyok-salah seorang warga RW 2 Kelurahan Menur Pumpungan mengaku takjub dengan hasil olahan susu almond yang lezat. “Dulu setahu saya kacang almond hanya digunakan sebagai penghias kue atau makanan ringan. Ternyata bisa diolah dalam bentuk susu yang ternyata tidak kalah lezat dengan susu sapi dan susu kedelai,” katanya. (um/aep)



PDF WORD PPT TXT