Program Studi Sistem Teknologi dan Informasi (Sistekin) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menyelenggarakan kuliah umum bertajuk ‘The Git 2024’ di Auditorium Gedung R. Ing Soekonjono. Acara ini diikuti oleh 60 mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Pemrograman Dasar, (30/11).
Kuliah umum ini bertujuan memperkenalkan konsep pengelolaan kode sumber menggunakan Git, sebuah alat yang menjadi elemen krusial dalam pengembangan website dan perangkat lunak modern. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memahami pentingnya kolaborasi yang efisien dalam proyek teknologi serta mampu menerapkan prinsip pengelolaan kode sumber secara profesional.
Kuliah umum dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan I Fakultas Teknik – Supangat, Ph.D., ITIL., COBIT., CLA. yang mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya kuliah umum ini untuk meningkatkan pemahaman dalam bidang pengembangan website dan kolaborasi tim. “Kuliah umum ini penting untuk menambah wawasan kalian terkait pengembangan website dan menambah kemampuan kolaborasi tim. Semoga para mahasiswa yang ikut dapat fokus dalam menyerap segala informasi dari hari ini,” ujar Supangat.
Selanjutnya, Ketua Program Studi Sistekin - Yusrida Muflihah, S.Kom., M.Kom., memberikan sambutan, bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen program studi dalam menjembatani pembelajaran di kelas dengan kebutuhan industri. “Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menyelaraskan materi yang diajarkan di kelas dengan kebutuhan dunia kerja. Mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di industri,” ungkap Yusrida.
Narasumber utama dalam acara ini adalah Co-Founder MAXY Academy – Andy Febrico Bintoro yang membawakan materi tentang Git. Dalam presentasinya, Andy menjelaskan bahwa Git merupakan perangkat lunak penting yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan dan pengendalian versi kode sumber dalam pengembangan perangkat lunak. “Git adalah alat yang sangat membantu developer untuk mengelola dan mengontrol versi kode sumber secara efisien, sehingga memungkinkan kolaborasi tim yang lebih baik dan lebih terstruktur,” ujar Andy.
Andy juga menjelaskan berbagai manfaat Git, salah satunya adalah kemampuannya untuk membuat repository. "Salah satu manfaat utama Git adalah kemampuannya untuk membuat repository, yaitu tempat penyimpanan kode sumber beserta riwayat perubahannya. Hal ini memungkinkan kolaborasi antar developer secara lebih mudah dan terstruktur," tambah Andy.
Setelah sesi materi selesai, Andy mengajak dan mendampingi seluruh para peserta untuk praktek langsung membuat repository Git. Situasi yang begitu antusias terlhita pada mahasiswa yang aktif bertanya, serta mencoba menerapkan pengetahuan yang baru mereka peroleh.
Acara ditutup dengan sesi penyerahan cinderamata kepada narasumber dan foto bersama. Kuliah umum ini diharapkan memberikan dampak positif bagi mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan teknis mereka, khususnya dalam pengembangan perangkat lunak dan kolaborasi tim. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai penggunaan Git sebagai alat pengelolaan kode sumber yang efektif. (ra/rz)