Kabar membanggakan datang dari mahasiswi Prodi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Dialah Mega Abdillah yang berhasil meraih predikat 2nd Runner Up pada Pemilihan Miss Jawa timur 2022. Dalam kompetisi yang diadakan Glamour Look Pageant ini, Mega menyisihkan 30 peserta. Dalam malam final yang digelar pada Minggu, (30/10) lalu, Mega tampil memukau dengan pidato yang membahas tentang maraknya ujaran kebencian (hate speech).
Mega mengaku bangga bisa menjadi salah satu juara. “Pastinya sangat bersyukur karena ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti kompetisi seperti ini. Saya juga sangat bersyukur dapat membawa nama baik dan membanggakan kedua orang tua saya juga almamater saya,” katanya. Dia membawakan advokasi terkait kebencian. “Di era sekarang, ujaran kebencian jadi mengerikan dan membuat orang tidak semangat meraih mimpi. Ini juga pengalaman pribadi saya, namun saya berusaha bangkit dan menunjukkan bahwa saya tidak seburuk apa yang mereka ujarkan,” paparnya.
Keikutsertaan Mega dalam kompetisi tersebut karena ingin mencoba keluar dari zona nyaman. “Saya pastinya ingin mencari pengalaman dan menambah wawasan dengan mengeksplor hal baru yang belum pernah ada dalam kehidupan saya sebelumnya,” tuturnya. Butuh waktu dua bulan bagi Mega untuk mempersiapkan diri sejak lolos menjadi finalis pada 25 September lalu. “Mulai dari menyiapkan baju karantina dan membuat video. Di persiapan tersebut saya harus bisa me-manage waktu saya sebaik mungkin agar tugas kuliah dan tugas diluar kuliah dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Bersama finalis lainnya, Mega menjalani serangkaian karantina. “Pada 16 Oktober, ada karantina online. Lalu dilanjutkan dengan karantina offline pada 29 Oktober. Setelah itu final diadakan pada 30 Oktober,” terangnya. Dalam kompetisi tersebut, Mega bersaing dalam berbagai penilaian. “Ada Preliminary Competition saat karantina offline berupa opening number, penampilan bakat dan speech competition. Alhamdulillah saya masuk di Top 7 untuk penampilan bakat,” sebutnya.
Atas prestasi yang diraih, Mega berharap dapat mengedukasi masyarakat untuk mengabaikan ujaran kebencian. “Saya ingin meng-influence orang banyak bahwa kita mampu dan pantas untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan tanpa peduli pada ujaran kebencian,” tuturnya. Mega juga berharap menginspirasi mahasiswa Untag Surabaya lainnya untuk meraih prestasi. “Buat insecure menjadi rasa bersyukur. Lakukan apa yang diinginkan untuk kesuksesan. Tidak perlu berusaha untuk memenuhi standar orang lain karena setiap orang memiliki kemampuan dan kelebihan berbeda,” tutupnya. (um/rz)