Dengan prestasi gemilangnya, mahasiswa Program Studi (Prodi) Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya – Rizky Oktafianto Farmanda, berhasil meraih dua medali emas dalam kejuaraan International Karate Championship Unesa Rector Cup. Kejuaraan yang diikuti oleh 4.800 peserta dari enam negara ini berlangsung di Graha Unesa, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, (22-24/1).
Rizky mampu mengungguli peserta lain dari berbagai negara Asia, termasuk Yordania, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, hingga Timor Leste, sehingga membuktikan keunggulan dan keahliannya dalam ajang kompetisi ini. Rizky mendapatkan Juara 1 katagori Male kumite 55 kg college student and senior, dan Juara 1 Male Ind Kata College Student and Senior.
Dengan berhasil membawa nama baik Untag Surabaya, Rizky menyampaikan kebahagiaannya atas kemenangan dalam kejuaraan internasional. "Alhamdulillah, saya sangat senang dapat mengangkat tinggi prestasi Untag Surabaya di dunia olahraga bela diri, khususnya karate," ucap mahasiswa semester sebelas ini.
Selain itu, Rizky juga mengungkapkan motivasinya untuk tekun berlatih dan meraih prestasi dalam berbagai kompetisi. "Karate adalah cabang olahraga yang saya cintai. Maka dari itu syaa semangat dan bersyukur saya bisa berprestasi dan bisa menjadi kebanggaan bagi orang tua dan keluarga saya," tambahnya.
Sebagai mahasiswa dan atlet karate, Rizky mengakui bahwa tantangan terbesarnya adalah membagi waktu antara berlatih dan belajar. "Memang sulit membagi waktu, terutama saat saya harus berlatih hingga tiga kali sehari. Namun, saya harus bisa menyeimbangkan antara kuliah dan latihan," ucapnya.
Rizky juga berbagi pengalaman tentang kesulitan yang dihadapinya saat bertanding, terutama dalam menjaga diri dan mengatur waktu serangan. "Dalam pertandingan, saya harus memastikan untuk menjaga diri dan mengatur timing dengan tepat saat menyerang dengan tangan atau kaki," tuturnya.
Memberikan semangat kepada sesama mahasiswa Untag Surabaya, Rizky memberikan pesan agar tetap semangat dan tidak mudah mengeluh. "Kita semua dapat meraih prestasi dan kesuksesan dengan semangat tinggi dan tanpa mengeluh. Kegagalan adalah pembelajaran untuk menjadi lebih baik. Jika kita dihina, tunjukkan bahwa kita masih mampu meraih keberhasilan dan kesuksesan melalui kerja keras," ujar alumni SMAN 12 Surabaya ini. (vs/rz)