logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya
logo-untag-surabaya

Detail Berita

Perangi Virus, Tim AIRCOV Untag Surabaya Lolos KMI Expo 2022

Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia memasuki tahun ke-13 dan kembali digelar dengan tema ‘Entrepreneurs Change to Good Life’. AIRCOV menjadi satu dari dua tim Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang untuk memamerkan usaha yang digeluti secara luring di UPN Veteran Jawa Timur pada Senin-Jumat, (22-25/11) mendatang. Tim beranggotakan dua mahasiswa Prodi Arsitektur: Silvi Aristyanisa Ramadhani dan Zenoni Redita Alifiana Putri, dua mahasiswa Prodi Teknik Elektro: Juan Pradana Surya dan Andika Syaiful Arifin serta Natanael Ivan dari Prodi Ilmu Komunikasi.

Tim yang diketuai oleh Silvi Aristyanisa Ramadhani ini lolos pada kategori Teknologi Terapan dengan mengusulkan AIRCOV karena keprihatinan kepada kerentanan masyarakat akan virus selama masa pandemi COVID-19. “Jika seseorang memiliki imun tubuh rendah, masuk ke dalam ruangan yang pernah dihuni oleh orang yang terinfeksi COVID-19, maka persentase orang tersebut tertular akan tinggi,” jelasnya. Dia menyebutkan bahwa AIRCOV hadir untuk menjawab masalah tersebut. “Alat ini merupakan singkatan dari AIR atau udara dan COV yaitu COVID. Produk kami bertujuan untuk meminimalkan penularan virus melalui udara, khususnya di ruangan ber AC,” jelasnya.

Silvi menerangkan bahwa AIRCOV menekan penularan virus di udara. “Cara kerja AIRCOV yaitu dengan mengikat molekul virus atau bakteri dengan muatan negatif karena terjadinya reaksi kimia. Alat ini telah diuji dan terbukti menonaktifkan virus hingga 96,78 jadi harapannya bisa membantu masyarakat dengan imun rendah,” terangnya. Dia menambahkan bahwa timnya telah melakukan persiapan selama satu semester. “Selama merancang hingga masa persiapan, kami mengikuti mentoring secara rutin selama beberapa bulan, sehingga jadi kita lebih terarah,” tambahnya.

Dosen Pembimbing KMI Untag Surabaya - Febby Rachmatullah Machrusin, ST., M.T. menyebutkan bahwa sebelumnya Tim AIRCOV menerima pendanaan prototipe. “Melalui seleksi PMW (Program Mahasiswa Wirausaha), mereka dibiayai dan didampingi,” sebutnya. Febby merasa bangga karena mahasiswa bisa menciptakan alat yang solutif. “Selama pandemi muncul banyak permasalahan. AC pada ruangan menjadi perantara dan penyebab virus. Itulah kenapa alat ini hadir sebagai solusi,” ungkapnya.

Baik Silvi maupun Febby berharap, AIRCOV bisa dikenal masyarakat agar makin banyak yang terbantu. “Semoga bisa berguna untuk masyarakat yang membutuhkan agar tidak banyak memakan korban oleh virus dan bakteri yang muncul disekitar,” kata Silvi. Ke depan, Febby berharap, AIRCOV dapat mengajukan legalitas produk. “Tentu akan diajukan hak cipta dan paten. Dengan demikian akan semakin dikenal dan menjangkau masyarakat,” tandasnya. (um/rz)



PDF WORD PPT TXT