logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya
logo-untag-surabaya

Detail Berita

Peka terhadap Lingkungan! Echa Kerjakan Penelitian Tugas Akhir Perumahan Vertikal Sebagai Solusi Kepadatan Bangunan Kelurahan Dupak

Mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Khilda Elzim Khosyati, terpilih menjadi salah satu mahasiswa peraih karya menarik dengan judul penelitian 'Penataan Kawasan Permukiman Kumuh di Jalan Lasem, Kelurahan Dupak, Kota Surabaya, dengan Model Pembangunan Perumahan Vertikal'. Calon wisudawati yang akrab disapa Echa ini mengaku penelitiannya bermula dari rasa simpati dan empati melihat kondisi permukiman padat yang selalu meningkat, sementara luas lahan tetap di Kelurahan Dupak, Kota Surabaya.

Permasalahan kepadatan bangunan dan infrastruktur dengan kualitas rendah menjadi latar belakang Echa dalam merancang perumahan vertikal. "Surabaya, tepatnya di Kelurahan Dupak, memiliki bangunan yang padat dan terus meningkat setiap tahunnya, serta banyak bangunan semi permanen yang tumbuh di daerah sempadan bozem, yang menyebabkan kualitas permukiman menjadi rendah. Oleh karena itu, diperlukan solusi hunian dengan konsep Kampung Susun Grapyak Srawung, yaitu ekosistem kampung berbentuk vertikal," kata Echa.

Mahasiswa kelahiran Gresik ini menyampaikan bahwa penelitian yang dilakukannya terkait konsep Perumahan Vertikal merupakan suatu hal yang kompleks. "Topik yang saya ambil berhubungan dengan permukiman yang melibatkan warga setempat, yang masing-masing memiliki watak dan sifat yang berbeda-beda. Karena itu, data dan model penelitian yang dijalankan dan didapatkan cukup kompleks. Demikian juga dengan hasil penelitiannya, sehingga untuk menghadapi kompleksitas ini, diperlukan banyak studi preseden mengenai perumahan vertikal," paparnya.

Selama melakukan penelitian, mahasiswa yang kerap kali menjuarai lomba ini juga menghadapi beberapa kendala. "Saya asli kelahiran Gresik, dan untuk lingkup Kota Surabaya sendiri, bisa dikatakan perlu banyak adaptasi dengan lingkungan. Dalam penelitian ini, saya menghadapi kesulitan berhadapan dengan masyarakat yang kompleks di tempat penelitian saya, juga membutuhkan keilmuan tambahan yang diperlukan untuk penelitian ini. Namun, alhamdulillah, saya berhasil menyelesaikannya dengan baik secara bertahap, berkat bantuan dari dosen pembimbing saya," ungkap Echa.

Penelitian yang dilakukan oleh Echa berada di bawah bimbingan Dosen Arsitektur – Ir. Suko Istijanto, Dipl.TRP., M.T.. Selain itu, Echa juga mengaku berhasil menuntaskan penelitian ini berkat dukungan dari berbagai pihak. "Selain semangat dan minat saya dalam bidang arsitektur, doa orang tua, juga berkat bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing, penelitian ini dapat terselesaikan sehingga saya berhasil meraih prestasi lagi dalam kategori karya menarik di akhir studi saya," jelasnya.

Echa juga menyampaikan rasa terima kasihnya untuk Untag Surabaya yang telah memberikan banyak pengalaman berharga. “Terima kasih juga untuk Kampus, sudah memberikan berbagai pengalaman di bidang yang memang saya gemari. Banyak wadah pengembangan keilmuan yang saya ikuti di kampus ini, salah satunya adalah Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM. Rencana saya kedepannya adalah terus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya untuk menjadi bekal menjadi Principal Arsitek yang kompeten," tambahnya. (mo/rz)



PDF WORD PPT TXT