Sebagai bentuk praktik lapangan pada mata kuliah Desain Pelatihan, mahasiswa Magister Psikologi (Mapsi) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya angkatan 32 memberikan pelatihan kepada 80 guru SMA Kristen (SMAK) Petra 1 Surabaya, (4/7). Pelatihan dilakukan di Aula SMAK Petra 1 Surabaya yang dikemas dengan menggunakan metode games agar proses edukasi lebih menarik dan menyenangkan dengan tema ‘Dare to Change Together With Petra’.
Dosen Pengampu mata kuliah Desain Pelatihan – Karolin Rista, S.Psi., M.Psi., Psikolog. memaparkan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan mahasiswa Mapsi sebelum terjun langsung ke lapangan. “Mereka harus melakukan training need analysis dari sebuah organisasi, merancang sebuah pelatihan dengan metode yang paling sesuai. Karena guru di SMAK Petra 1 Surabaya ini kan jumlahnya banyak dan usianya beragam, sehingga metode yang digunakan adalah games yang cocok untuk segala level usia. Setelah di aplikasikan ke peserta, mereka harus melakukan evaluasi,” pungkasnya saat ditemui humas, (12/7). Kak Olin, sapaan akrabnya, menuturkan target yang ingin dicapai dari salah satu program mata kuliah Mapsi ini. “Tentunya dengan pemberian pelatihan ini targetnya kita bisa meningkatkan kualitas kerja dari guru-guru disini baik dalam hal kerjasama, kemampuan berkomunikasi, serta pemecahan masalah,” terangnya. Dirinya berharap di semester-semester berikutnya aktivitas seperti ini masih bisa terus terlaksana, mengingat pandemi sudah mulai mereda.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAK Petra 1 Surabaya - Elisabeth Dian Pujilestari, S.Pd., M.M. mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang diberikan Untag Surabaya. “Ini sungguh luar biasa, meskipun dilakukan dalam waktu yang singkat namun ada banyak hal yang bisa kami pelajari. Terima kasih atas kerja samanya,” ucapnya. Elisabeth juga mengapresiasi metode games yang digunakan mahasiswa Untag Surabaya. “Metode games ini sangat tepat sekali sehingga 80 guru yang juga senior tetap bisa ikut serta dalam pelatihan. Harapan saya tujuan kita bersama bisa tercapai,” ujarnya.
Adapun masukan yang diberikan oleh Elisabeth kepada Mapsi Untag Surabaya yakni refleksi dari desain pelatihan kiranya bisa lebih banyak dan variatif lagi. “Agar semakin paham makna dari kegiatan ini,” tutupnya. (oy/rz)