logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya
logo-untag-surabaya

Detail Berita

Lulusan Fakultas Hukum Untag Surabaya, Ahli Hukum yang Bermoral dan Beretika

Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya menggelar Yudisium Periode I 2021/2022 pada Jumat (4/3). Sejumlah 116 wisudawan yang terdiri dari 82 Sarjana Ilmu Hukum (S1), 11 Magister Ilmu Hukum (S2), dan 23 Doktor Ilmu Hukum (S3) hadir dalam acara Yudisium. Bertempat di Ruang Mohammad Amin, Graha Widya Lt. 2 Untag Surabaya, acara digelar secara luring dengan undangan terbatas serta menerapkan protokol kesehatan ketat.

Acara berlangsung secara khidmad dengan dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Hukum Dr. Slamet Suhartono, S.H., M.H. dengan didampingi Wakil Dekan Dr. Endang Prasetyawati, S.H., M.H., serta Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Ilmu Hukum Wiwik Afifah, S.Psi., S.H., M.H., Kaprodi Magister Ilmu Hukum Dr. Syofyan Hadi, S.H., M.H., dan Dr. Yovita Arie Magesti, S.H., M.H. sebagai Kaprodi Doktor Ilmu Hukum.

Selain Dekan Fakultas Hukum menyampaikan sambutan juga sekaligus memberikan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah meraih gelar baik Sarjana, Magister maupun Doktor. “Gelar merupakan tanda bahwa kalian merupakan intelektual, kalian para akademisi, ilmuan yang dianggap mampu dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan hukum. Dimana ilmu hukum mampu menjangkau seluruh ruang kehidupan, oleh karenanya manfaatkan ilmu ini dengan sebaik-baiknya,” jelas Dr. Slamet Suhartono, S.H., M.H.

Dalam acara tersebut diberikan pula penghargaan kepada perwakilan lulusan terbaik dari masing-masing jenjang, antara lain Liem Tony Dwi Soelistyo lulusan terbaik jenjang Sarjana Ilmu Hukum dengan IPK 3,91; lulusan terbaik jenjang Magister Ilmu Hukum Doddy Poernamadjaja, S.H. dengan IPK 3,88; serta IPK tertinggi 3.96 diraih oleh jenjang Doktor Ilmu Hukum drg. Hari Pudjo Nugroho, S.H., M.H.Kes.

Sebagai IPK tertinggi, Doktor drg. Hari Pudjo Nugroho, S.H., M.H.Kes. berkesempatan memberikan sambutan, menurutnya keadilan adalah sebuah rasa bukan sebuah paksa. Apa gunanya hukum jika tidak ada moralitas di dalamnya, belajar hukum adalah baik tapi belajarlah etika karena dia adalah ibu dari ilmu hukum.

“Akan sangat berbahaya apabila hukum tanpa etika, hukum bukanlah kalimat, namun selayaknya pedang yang mampu membunuh sekaligus melindungi, hukum bukan hanya kalimat perang melainkan pedang dan etika panglimanya, dengan tangan kita pedang itu mampu diayunkan dengan benar. Menegakkan keadilan bukanlah hal yang mudah, tetapi rasa keadilan adalah milik masyarakat karena hukum ada untuk masyarakat sekaligus menggerakkan masyarakat untuk tertib. Ini bukanlah pekerjaan, ini adalah kita yang menyebut ahli hukum,” tutur Doktor drg. Hari yang juga sebagai Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.

Turut Hadir dalam acara yudisium dr. Meivy Isnoviana, S.H., M.H. alumni Magister Ilmu Hukum Angkatan 32 Tahun 2015, memberikan arahan. “Jangan hanya jadi tong kosong nyaring bunyinya, tapi jadilah Lulusan Untag yang berintelektual, beretika tinggi, dan bermoral. Jangan patah semangat, jangan pernah berkata saya tidak bisa, karena universe atau alam ini menyerap kata-kata kita. Katakan kita bisa dan percayalah Tuhan akan menuntun kita. Jangan pernah melupakan jas merah kalian, karena inilah kalian seperti sekarang, kalian harus kembali ke Untag untuk mengabdikan ilmu kalian entah dalam bentuk apa pun itu,” ujar Anggota Satgas Covid 19 Ikatan Doktor Indonesia Surabaya. (am/rz/kr)



PDF WORD PPT TXT