Guna memperkenalkan dan melestarikan musik tradisional kepada kalangan mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menyajikan penampilan musik keroncong yang dikemas dengan menarik. Kegiatan yang bertajuk ‘Music Corner’ ini dilaksanakan di Joglo Gedung R.Ing.Soekonjono Untag Surabaya. Pada kesempatan ini, UKM Musik Untag Surabaya membawakan tiga lagu terkenal yang dikemas dengan genre musik keroncong seperti; Bengawan Solo, Di Sayyidan dan Sepanjang Jalan Kenangan, (1/8).
Ketua Umum UKM Musik Untag Surabaya – Salsabil Fatyan mengatakan bahwa inisiasi pembentukan band keroncong ini bertujuan untuk melestarikan musik keroncong dan meningkatkan ketertarikan mahasiswa kepada musik keroncong. “Dalam rangka melestarikan musik tradisional khususnya genre keroncong, anggota UKM Musik Untag Surabaya memiliki inisiatif untuk membentuk band keroncong untuk menumbuhkan rasa ketertarikan generasi muda khususnya mahasiswa pada musik keroncong yang kini mulai ditinggalkan,” ujarnya.
Selain itu, Abil, sapaan akrabnya, mengatakan jika UKM Musik berencana untuk menampilkan musik tradisional di kawasan kampus secara rutin dua minggu sekali. “Kami sudah diberikan izin oleh pihak yayasan untuk menampilkan musik keroncong melalui kegiatan Music Corner yang rencananya akan dilaksanakan secara dua minggu sekali di kawasan kampus Untag Surabaya,” jelas mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi.
Tidak hanya itu, Abil mengucapkan terimakasih kepada pihak Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya yang telah memberi fasilitas berupa alat-alat musik baru untuk memainkan berbagai macam genre musik. “Kami berterimakasih juga kepada pihak YPTA Surabaya yang telah memberi fasilitas kepada kami berupa alat-alat musik untuk berbagai macam genre musik. Dengan hal ini, kami dapat belajar untuk memainkan alat-alat musik modern maupun tradisional,” ucapnya
Melalui kegiatan ini, Abil dan anggota-anggota UKM Musik berharap tumbuh ketertarikan untuk mendalami musik keroncong kepada generasi muda khususnya mahasiswa agar terus dilestarikan. “Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan keinginan dan ketertarikan mahasiswa lain kepada musik-musik tradisional khususnya musik keroncong. Sehingga budaya musik tradisional kita dapat terus dilestarikan dan tidak ditinggalkan,” harap mahasiswa semester tujuh. (vs)