Ikatan Wanita Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (IWATA) menyelenggarakan kegiatan sharing session dan bazar bertema ‘Perempuan Berdaya Indonesia Jaya’. Acara berlangsung di Ruang Meeting Gedung Graha Wiyata lantai satu, dihadiri oleh ibu-ibu dosen, istri dosen, tenaga kependidikan, istri tenaga kependidikan, perempuan purna tugas Untag Surabaya, serta mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, (19/12).
Kegiatan diawali dengan doa yang dipimpin oleh Dra. Eva Amalijah, M.Pd., dosen Sastra Jepang. Dalam doanya, Dra. Eva menyampaikan harapannya tentang peran perempuan. "Semoga kita sebagai perempuan dapat menjadi teladan dalam mengemban banyak peran, baik di dalam maupun di luar rumah, yaitu dalam keluarga maupun masyarakat," ucapnya.
Ketua panitia – Hikmah Husniyah Farhanindya, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menjelaskan tujuan kegiatan ini. "Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang peran ibu dalam hidup kita sekaligus memberikan semangat baru. Semoga kegiatan ini berjalan lancar," katanya.
Ketua IWATA Untag Surabaya – Dr. Ayun Maduwinarti, M.P., membuka acara dengan sambutan yang inspiratif. “Dalam rangka memperingati Hari Ibu, kami mengadakan bazar dan sharing session bertema Perempuan Berdaya Indonesia Jaya. Saya mengapresiasi partisipasi dari 18 stand yang menjual berbagai produk, seperti karya buatan tangan, makanan, minuman, hingga produk kecantikan. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang membantu terlaksananya kegiatan ini. Diharapkan acara ini berhasil menginspirasi dan mempererat tali silaturahmi di antara para peserta,” ujar Dekan FISIP Untag Surabaya tersebut.
Acara semakin semarak dengan penampilan Lily Harlina Putri, S.AB., M.AB., dosen Administrasi Bisnis, yang menyanyikan lagu Bunda karya Melly Goeslaw, menciptakan suasana haru di ruangan.
Sesi sharing menghadirkan dua narasumber inspiratif. Meirina Saeksi, S.H., M.H., membahas pentingnya perempuan menjadi sejahtera dan bebas dari kekerasan. “Kita harus kuat dan sehat karena peran perempuan sangat dibutuhkan, baik di rumah maupun masyarakat,” ujar istri Rektor Untag Surabaya tersebut.
Narasumber kedua, Titik Winarti, memaparkan pengalaman dan materinya tentang peran ekonomi kreatif melalui UMKM. Titik berbagi cerita mengenai usaha Tiara Handycraft, yang didirikan untuk memberdayakan penyandang disabilitas. “Saya mendirikan Tiara Handycraft dengan merekrut pekerja dari kalangan penyandang disabilitas. Mereka dilatih dengan penuh kesabaran hingga menjadi pekerja yang andal,” tuturnya.
Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Bunga, mahasiswa Ilmu Komunikasi, bertanya tentang persiapan menjadi ibu. Menjawab pertanyaan tersebut, Meirina menyampaikan, “Sebagai anak, bantulah ibu Anda, jadilah sahabatnya, dan teladanilah tindakannya yang positif,” paparnya. Sementara itu, Adelia, mahasiswa lainnya, bertanya tentang cara melatih pekerja disabilitas. Titik menjelaskan, “Latihan dimulai dari niat. Mereka akan bisa karena terbiasa, hingga akhirnya menjadi hebat,” tukasnya.
Setelah sesi interaktif, kegiatan ditutup dengan berbagai penghargaan, seperti hadiah untuk peserta yang aktif bertanya dan pemenang kostum terbaik.
Untuk menambah semangat kebersamaan di penghujung kegiatan, acara juga dimeriahkan dengan sesi menyanyi bersama. (ra/rz)