Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus mendorong mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan di luar kampus. Salah satunya adalah Prodi Teknik Sipil Untag Surabaya yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar selama satu semester di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta melalui Bentuk Kegiatan Pengajaran (BKP) MBKM Pertukaran Mahasiswa. Hal ini merupakan wujud implementasi kebijakan ‘Merdeka Belajar, Kampus Merdeka’ (MBKM) yang dicanangkan oleh Kemendikbud Ristek RI.
Ketua Prodi Teknik Sipil Untag Surabaya - Faradlillah Saves, S.T., M.T. mengatakan bahwa BKP MBKM Pertukaran Mahasiswa telah di inisiasi sejak tahun 2020. “Saat itu prodi kami meraih hibah Kerja sama Kurikulum (KSK) sehingga perlu implementasi minimal dua BKP MBKM,” katanya. Fara berharap pelaksanaan pertukaran dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa. “Program ini akan berlanjut di semester depan. Diharapkan capaian mata kuliah bisa tercapai dan mendukung kompetensi mahasiswa,” harapnya.
Mahasiswa semester enam Prodi Teknik Sipil - Yohanes Usman Nandyanto terpilih mengikuti BKP MBKM Pertukaran Mahasiswa yang berkesempatan menempuh perkuliahan di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta menjelaskan teknis pelaksanaan dilakukan secara online. “Pelaksanaannya secara online. Kami para mahasiswa menggunakan ELINAS (E-Learning Institut Teknologi Nasional Yogyakarta) selama proses pembelajaran. Selain itu Kami mendapatkan fasilitas email kampus berupa Google Suites untuk menunjang perkuliahan. Pada ELINAS kami mendapatkan softcopy materi, melakukan zoom, dan mengumpulkan tugas,” jelasnya.
Saat awal terpilih sebagai peserta pertukaran, Yohanes mendapatkan dukungan untuk melaksanakan program ini bahkan dipercaya sebagai koordinator kelas. “Saya dipercaya untuk merekap presensi mahasiswa selama satu semester dan narahubung dengan Dosen. Menariknya, pada saat natal tahun kemarin, saya dapat kesempatan untuk mengikuti perayaan Natal secara offline bersama teman-teman MBKM di sana,” tutur mahasiswa yang duduk di semester enam ini.
Menurut Yohanes, Pertukaran Mahasiswa memberikan banyak hal baru padanya. “Tidak semua mahasiswa bisa ikut serta, sehingga ini jadi kebanggaan bagi saya. Dalam program ini saya mendapatkan teman baru, lingkungan baru, dan pengalaman yang baru. Saya seperti mendapatkan keluarga baru,” ujarnya. Yohanes berharap mahasiswa lainnya dapat mengikuti jejaknya untuk mengikuti program MBKM lainnya. “Lebih baik keluar dari zona nyaman, nikmati pengalaman baru. Jangan berpegang pada rutinitas yang membosankan dengan hasil akhir yang sama,” tukas Alumnus SMAK Untung Suropati Sidoarjo ini. (um/rz)