Dua Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) dari Program Studi Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya berhasil mencatatkan prestasinya pada kompetisi Esai yang diselenggarakan oleh LDK MKMI (Lembaga Dakwah Kampus Majelis Kajian Mahasiswa Islam) Universitas Trunojoyo. Fatimatuz Zahro dan Siti Clara Bangga Rahawarin berhasil meraih Juara 2 dengan mengusung konsep esai Islamic Fun Digital (IFD) yang berjudul ‘Ebook Gamifikasi Digital: Sarana Kreatif Mengenalkan Islam Pada Anak Usia Golden Age’. Kompetisi yang digelar secara daring ini berlangsung sejak 25 Agustus hingga 21 September 2024 yang terbuka untuk seluruh mahasiswa seluruh Jawa Timur.
Sebagai ketua tim, Zahro mengatakan motivasi mengikuti kompetisi ini didorong oleh ketertarikannya yang mendalam pada bidang penulisan. “Alasan utama saya mengikuti kompetisi ini adalah karena saya sangat menyukai kegiatan menulis, terutama penulisan esai.” kata mahasiswa semester 3 itu.
Zahro menyampaikan bahwa konsep IFD mengadopsi berbagai bentuk hiburan dan pendidikan, khususnya agama Islam, untuk anak-anak melalui berbagai media seperti audio, visual, dan audiovisual yang tersedia di platform digital. Menurutnya, peran orang tua dan guru juga sangat krusial dalam memastikan pemanfaatan teknologi secara bijaksana. “Kami meyakini bahwa konsep ini memiliki potensi yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan anak. Oleh karena itu, dukungan aktif dari orang tua dan guru sangat penting untuk mencetak generasi penerus yang unggul dan berkarakter, dengan landasan nilai-nilai keagamaan yang kuat,” jelasnya.
Clara menyampaikan rasa bangga dan syukurnya atas keberhasilan yang diraih dalam kompetisi pertamanya. Mahasiswa semester tiga ini mengungkapkan bahwa rasa gugup menjadi kendala utama yang perlu diatasi. “Rasa gugup yang sempat menghantui berhasil saya kendalikan, dan saya sangat bersyukur atas keberhasilan ini. Ini akan menjadi batu loncatan bagi saya untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan,” ungkapnya.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama dan latihan yang konsisten. Clara juga secara rutin melakukan diskusi dan merancang strategi untuk memahami esai yang diajukan. “Kami secara rutin melakukan perencanaan dan diskusi mengenai progres untuk memastikan siap tampil dengan baik saat presentasi dihadapan juri. Pembagian tugas yang jelas dan saling membantu antar anggota tim menjadi kunci keberhasilan kami,” terangnya.
Lebih lanjut, Clara juga mengucapkan terima kasih atas seluruh dukungan yang diberikan saat kompetisi berlangsung. Menurutnya, dukungan aktif dari universitas dan program studi sangat diperlukan untuk memfasilitasi pengembangan minat dan bakat mahasiswa. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kami selama kompetisi. Saya berharap kedepannya, para mahasiswa akan terus mendapatkan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan potensi akademik maupun non-akademik mereka,” tutupnya. (iy)