logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya
logo-untag-surabaya

Detail Berita

DUKUNG STUDI DOKTORAL, FAKULTAS ILMU BUDAYA GELAR WORKSHOP PENYUSUNAN PROPOSAL RISET DISERTASI

Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengadakan workshop bertajuk ‘Penyusunan Proposal Riset Disertasi (Dari Konseptualisasi Hingga Implementasi)’. Acara ini berlangsung di Q210 Meeting Room, Gedung Graha Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani, dan diikuti oleh dosen dari Program Studi Sastra Jepang serta Sastra Inggris yang ingin memperdalam pemahaman terkait penyusunan proposal riset disertasi, (6/2).

Workshop dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya – Mateus Rudi Supsiadji, S.S., M.Pd., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh dalam menyusun proposal disertasi. “Penyusunan proposal riset disertasi bukan sekadar memenuhi syarat akademik, tetapi juga memastikan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki kontribusi nyata bagi keilmuan dan masyarakat,” ujarnya.

Dr. Andi Pratama, M.Pd., seorang akademisi yang telah banyak mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal internasional, hadir sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Dr. Andi menjelaskan teknik konseptualisasi hingga implementasi dalam penelitian disertasi. Dr. Andi menekankan pentingnya pemilihan metode penelitian yang relevan dengan topik riset dan tata cara pengarsipan referensi ilmiah yang baik. “Dalam penelitian kuantitatif, kita harus melihat tren data yang ada. Misalnya, dari 100 naskah penelitian, 90 di antaranya menggunakan metode tertentu. Ini menunjukkan arah yang bisa kita pertimbangkan dalam menyusun proposal,” jelasnya.

Selain itu, Dr. Andi juga membahas pentingnya kualitas dalam penerjemahan karya sastra sebagai objek penelitian. Dr. Andi menekankan bahwa penerjemah harus memperhatikan aspek budaya dalam teks, tidak hanya berfokus pada makna literal. “Dalam penerjemahan sastra, kita harus menilai kualitas terjemahan dengan mempertimbangkan aspek budaya sumber dan target. Data dan angka dalam penelitian dapat membantu mengukur kualitas ini,” tambahnya.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Salah satu peserta, Umul Khasanah, S.Pd., M.A., dosen Program Studi Sastra Jepang, bertanya mengenai penerapan pendekatan kuantitatif dalam penelitian interpretasi bahasa Jepang ke Indonesia. Menanggapi pertanyaan tersebut, Dr. Andi menyarankan penggunaan elemen eksperimen atau pengukuran yang lebih sistematis.

Dalam wawancara terpisah, Kepala Program Studi Sastra Jepang, Dra. Endang Poerbowati, M.Pd., menyatakan bahwa workshop ini bertujuan memotivasi para dosen dalam mempersiapkan studi doktoral. “Banyak dosen yang ingin melanjutkan ke jenjang S3, tetapi masih ragu dalam menyusun proposal. Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten, diharapkan mereka mendapatkan arahan yang lebih jelas,” ujarnya. Endang juga menekankan pentingnya bimbingan yang berkelanjutan agar para dosen semakin siap dalam menghadapi program S3.

Workshop ditutup dengan sesi diskusi mengenai tantangan dan solusi dalam penyusunan proposal riset disertasi. Acara ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi dosen Fakultas Ilmu Budaya dalam mengembangkan penelitian berkualitas dan relevan dengan bidang keilmuan masing-masing. (hn/rz)



PDF WORD PPT TXT
Butuh bantuan?