Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya menerima kunjungan dari Fakultas Psikologi Untag Samarinda. Wakil Dekan Fakultas Psikologi Untag Surabaya – Diah Sofiah, S.Psi, M.Si., Psikolog. beserta jajarannya menyambut hangat kunjungan tersebut. Berlangsung di Ruang Rapat Fakultas Psikologi Untag Surabaya, kunjungan dalam rangka studi banding itu merupakan salah satu upaya Untag Samarinda untuk mencari pandangan dan informasi guna mengembangkan Laboratoriumnya.
Wakil Dekan Fakultas Psikologi Untag Surabaya yang akrab disapa Deden ini mengaku senang atas kunjungan ini. “Mudah-mudahan melalui kunjungan ini kami dapat memberikan pandangan terkait pengembangan Laboratorium di Untag Samarinda,” ujar Deden. Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Psikologi Untag Samarinda – Diana Imawati, S.Psi., M.Psi. “Sebentar lagi kami akan melakukan re-akreditasi sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap laboratorium. Karena kita sama-sama berada di bawah konsorsium Untag, sehingga harapannya dapat saling melengkapi. Apa yang belum kami punya bisa kami dapatkan di sini, begitu juga sebaliknya,” ungkapnya.
Dalam sesi diskusi, Ketua Laboratorium Psikodiagnostik – Nindia Pratitis, M.Psi., Psikolog memaparkan secara detail mengenai Laboratorium Psikodiagnostik. “Layanan yang diberikan yakni pengadaan maupun inventarisasi alat tes, pelaksanaan praktikum, peminjaman alat dan ruang tes. Untuk alat tes yang tersedia adalah alat tes inteligensi dan kepribadian,” terangnya. Sebelum pandemi, praktikum ini bersifat wajib sehingga masuk dalam komponen penilaian, namun karena covid-19 yang tak kunjung melandai menjadikan praktikum ini sebagai pilihan. “Kami tegaskan benefit yang diperoleh mahasiswa. Selain itu karena sifatnya tidak wajib maka di akhir praktikum mereka akan mendapatkan sertifikat dan transkrip nilai,” ujarnya.
Di sela diskusi, Deden turut menimpali strategi yang digunakan untuk mahasiswa bisa lebih antusias dalam mengikuti praktikum. “Kami mengupayakan bagaimana caranya agar mahasiswa antusias mengikuti praktikum, karena kompetensi itu harus tetap dimiliki” paparnya. Gayung bersambut, dengan berbagai perubahan prosedur ternyata masih banyak yang antusias. “Meskipun awalnya harus bawa lima testi menjadi satu atau dua testi, yang biasanya ada roll-play diganti dikelas saja,” paparnya.
Nindia melanjutkan, dalam proses praktikum akan ada asisten laboratorium (aslab) yang mendampingi, aslab didapatkan dari open recruitment. “Biasanya kami akan share poster untuk open recruitment aslab dengan beberapa kriteria,” tegasnya. Nindia mengatakan Aslab yang telah terpilih tidak dilepas begitu saja, mereka akan mempelajari kembali alat tes tersebut.
Dijelaskan pula oleh Deden bahwa di Untag Surabaya memiliki Pusat Layanan Psikologi (PLP) dan Unit Pelayanan dan Konsultasi Psikologi (UPKP) yang merupakan salah satu fasilitas untuk bisa digunakan sivitas akademika dan umum. “PLP adalah unit usahanya Universitas, sedangkan UPKP milik fakultas yang biasanya menangani client dari luar. Alat tes yang dibutuhkan UPKP akan difasilitasi laboratorium,” ujarnya.
Di akhir sesi diskusi, Wakil Dekan II Fakultas Psikologi Untag Samarinda - Nuraida Wahyu Sulistyani, S.Psi., M.Psi., Psikolog memberikan respon positif. “Ada beberapa yang membuat kami tertarik, terutama untuk recruitment dan pembekalan aslab. Karena orientasinya jika saya lihat memang mereka benar-benar ingin mendaftar dan termotivasi untuk bisa mendapat tambahan ilmu,” tutur Ida.
Studi banding ditutup dengan tour laboratorium anak, laboratorium psikodiagnostik, dan ruang baca. Biro Eksternal Untag Samarinda - Dr. Evi Kurniasari Purwaningrum, S.Psi., M.Psi., Psikolog menyampaikan harapan untuk bisa segera bekerjasama dengan Untag Surabaya. “Kami berharap kedepannya akan ada MoA antara Untag Samarinda dengan Untag Surabaya.” (oy/rz)