Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar pembukaan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non Reguler Semester Gasal 2025–2026 pada 28 September 2025 di Auditorium Gedung R. Ing Soekonjono lantai enam Untag Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa peserta KKN Non Reguler.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Rektor Untag Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., yang menekankan pentingnya KKN sebagai wujud pengabdian mahasiswa. “KKN merupakan bukti nyata pelaksanaan salah satu catur dharma, yaitu pengabdian. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang juga alumni Untag Surabaya, secara pribadi meminta agar penempatan mahasiswa KKN dilakukan di Kampung Pancasila. Ini kebanggaan bagi kita karena Untag Surabaya selalu dipercaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Jaga nama baik almamater dan jalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Program Kampung Pancasila merupakan inisiatif Pemkot Surabaya untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari aspek kebersamaan, gotong royong, hingga toleransi antarwarga.
Penempatan mahasiswa KKN di lokasi ini menjadi bentuk kolaborasi strategis antara Pemkot dan Untag Surabaya. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya memberdayakan masyarakat, tetapi juga berperan dalam memperkuat semangat nasionalisme dan membumikan nilai-nilai Pancasila.
Ketua LPPM Untag Surabaya – Dr. Abdul Halik, M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun ini terdapat ribuan mahasiswa yang akan mengabdi di masyarakat. “Peserta KKN Non Reguler berjumlah 289 mahasiswa, sedangkan KKN Reguler sebanyak 846 mahasiswa. Dengarkan masyarakat, perhatikan kegiatan mereka, lalu lahirkan program yang tepat dan berdampak. Laksanakan dengan baik, tanpa melanggar norma maupun hukum,” tegasnya.
Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus (YPTA) Surabaya – J. Subekti, S.H., M.M., turut hadir memberikan materi bertema patriotisme. “Buatlah program yang mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air di tengah berbagai tantangan. Tanamkan kebanggaan terhadap Indonesia, yakinkan masyarakat bahwa ideologi kita kuat, kekayaan kita besar, dan masih ada banyak harapan yang bisa diwujudkan,” pesannya.
Narasumber berikutnya, Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Jatim – Hari Prianto, S.E., mengingatkan bahaya narkoba. “Saya berharap mahasiswa turut melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba di lokasi KKN, sebab Jawa Timur menempati peringkat tiga kasus dan tersangka narkoba terbanyak pada tahun 2024,” jelasnya.
Sementara itu, Widyarini Sistarukmi Ira, S.St.Par., M.Sc., dari Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Jatim, menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai motor penggerak desa. “Mahasiswa KKN bisa menjadi agen identifikasi potensi wisata dan ekonomi kreatif desa, mendampingi branding produk lokal, membantu promosi digital, serta memberdayakan masyarakat khususnya pemuda desa,” ujarnya.
KKN Non Reguler ini menegaskan peran Untag Surabaya sebagai kampus nasionalis yang konsisten menjalankan Catur Dharma, khususnya pengabdian masyarakat. Kepercayaan Pemkot Surabaya dan berbagai instansi membuktikan bahwa Kampus Merah Putih tidak hanya melahirkan lulusan akademis, tetapi juga agen perubahan dengan dampak nyata bagi bangsa. (ra/rz)