logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya
logo-untag-surabaya

Detail Berita

Didampingi PPK Himarsita, Kelurahan Kebonsari Raih Penghargaan

Himpunan Mahasiswa Arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Himarsita) lolos dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Melalui program tersebut, Himarsita turut mendampingi Kelurahan Kebonsari sebagai Kampung Tanggap Iklim. Jumat, (28/10) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup kepada Kelurahan Kebonsari sebagai Lokasi Program Kampung Iklim Kategori Lestari.

Ketua Himarsita - Rheyvinza Dwi Prima Syach mengatakan bahwa keikutsertaan timnya dalam PPK Ormawa senada dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam mendampingi Kelurahan Kebonsari, dia beranggotakan lima mahasiswa Prodi Arsitektur yang terdiri dari Veny Nur Laili, Alfi Ramadhan, Agista Renata Annisa, Hilmi Fauzaan Fajar, Rizqy Salsabilah Fadhilah. Adapun dua anggota lainnya dari Prodi Teknik Industri yakni Karina Rahmawati dan Sahal Abdillah serta Gilang Oktavian dari Prodi Teknik Elektro.

Mahasiswa yang akrab disapa Vinza ini menyebutkan bahwa pemilihan Kelurahan Kebonsari sebagai lokasi karena potensi yang dimiliki. “Kebonsari sendiri merupakan kampung yang memiliki komitmen untuk mencapai penghargaan Program Iklim Lestari,” sebutnya. Meski demikian, Vinza dan tim menemukan adanya lahan non produktif disana. “Kondisi lahan yang disediakan oleh Kelurahan belum produktif sehingga belum bisa untuk digunakan dalam penanaman bibit,” lanjutnya.

Berbekal permasalahan tersebut, timnya menawarkan program urban farming tanaman kale. “Pertama, lahan dimanfaatkan untuk menanam sehingga dapat di-branding menjadi Kampung Kale. Kedua, mengolah sampah organik melalui budidaya maggot dan cacing untuk pupuk tanaman urban farming,” jelas Vinza. Dia menambahkan bahwa timnya turut berfokus pada limbah dan energi baru terbarukan. “Program ketiga kami mengolah air selokan untuk penyiraman urban farming dan budidaya ikan. Terakhir, memanfaatkan solar sel sebagai energi alternatif penyiraman tanaman dan budidaya ikan,” imbuhnya.

Ditemui di tempat terpisah, Dosen Pendamping PPK Ormawa Himarsita - Febby Rachmatullah Machrusin, S.T., M.T. menuturkan bahwa program pendampingan Himarsita mendapat respon positif. “Hal ini ditandai dengan keterlibatan lurah dan aparat, kader lingkungan, kader program kampung iklim, dinas lingkungan hidup kelurahan, hingga masyarakat,” tuturnya. Menurutnya, masyarakat sekitar terlibat dalam realisasi urban farming di Kebonsari. “Kami dibantu. Terutama tokoh masyarakat yang suka berkebun, ibu-ibu hingga karang taruna setempat,” lanjutnya.

Baik Vinza maupun Febby berharap kehadiran PPK Ormawa Himarsita dapat membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. “Walikota Surabaya memiliki kebijakan bahwa tanah Pemkot bisa dimanfaatkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satunya yang kami dampingi di Kelurahan Kebonsari. Febby pun berharap program yang diberikan dapat menjadi percontohan secara luas. “Prototype dari PPK Ormawa Himarsita ini semoga dilihat Pak Eri agar bisa diduplikasi di wilayah Surabaya lainnya,” tutupnya. (um/rz)



PDF WORD PPT TXT