Upaya mendukung program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek), Direktorat Jenderal Pendidikan dan Teknologi (Ditjen Dikti) yang memfasilitasi mahasiswa untuk dapat melakukan pertukaran pelajar pada Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia. Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan menyambut kedatangan mahasiswa inbound program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 2, tahun 2022 pada Rabu, (7/9).
Penyambutan yang berlangsung di theater room Gedung Pusat Yayasan dan Rektorat lt. 6 ini dibuka dengan penampilan tari tradisional khas Banyuwangi yakni Tari Jejer Jaran Dawuk yang dibawakan UKM Tari Untag Surabaya. Seluruh pejabat struktural di lingkungan Untag Surabaya serta mentor dan dosen mata kuliah Modul Nusantara turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Ketua PMM 2 – Wiwin Widiasih, ST., MT melaporkan bahwa jumlah mahasiswa inbound pada PMM 2 ini sebanyak 141 mahasiswa yang berasal dari berbagai suku dan pulau, diantaranya Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara hingga Papua yang telah mengikuti berbagai seleksi. “Batch 2 ini meningkat sekitar empat kali lipat dari angkatan sebelumnya dan mereka telah mengikuti berbagai rangkaian seleksi dari Kemendikbud Ristek,” tuturnya.
Lebih lanjut, mahasiswa PMM akan mengikuti perkuliahan luring selama satu semester dengan bobot 16 SKS pada mata kuliah yang sesuai dengan program studinya, dan 4 SKS untuk Modul Nusantara. “Modul Nusantara ini akan ada kegiatan kebhinekaan, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial. Mereka akan membantu dan memberikan solusi bagi desa atau UMKM binaan Untag Surabaya seperti Kampung Ketandan. Selain itu mereka juga akan diperkenalkan icon atau sejarah Kota Surabaya,” tandas Wiwin.
Rektor Untag Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA. menyambut 141 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke. “Selamat datang di Surabaya khususnya di Kampus Merah Putih. Keunggulan Indonesia adalah memiliki beragam suku bangsa dan budaya, maka empat bulan ini membaur dan kenalilah karakter masyarakat terlebih di kota Surabaya yang saat ini kalian kunjungi. Sehingga ketika pulang nanti, akan bisa menjadi cerita indah dan bermakna selamanya,” ujarnya.
Turut hadir Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) – J. Subekti, S.H., M.M. menyambut dengan gembira putra putri terbaik dari seluruh nusantara dengan salam Bhineka Tunggal Ika. “Kita semua berkumpul di Kampus Merah Putih dengan berbagai etnis, suku bangsa dan latar belakang yang berbeda. Bersatu bukan berarti satu, namun ini merupakan barisan Bhineka Tunggal Ika yang akan berjuang dalam mempertahankan NKRI, Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya. Dirinya berharap mahasiswa PMM 2 dapat merefleksikan diri sesuai dengan ciri khas Kota Surabaya; Kota Pahlawan dan dapurnya semangat kebangsaan serta nasionalisme. “Mari mempertebal jiwa nasionalisme, kebangsaan dan semangat patriotisme. Seorang nasionalis adalah mereka yang mencintai bangsa, negara dan tanah airnya sehingga akan timbul jiwa berani berkorban dan berjuang demi Tanah Air,” terangnya.
Pada momen ini, lima perwakilan mahasiswa PMM 2 berkesempatan untuk menyampaikan kesan maupun harapan. Mahasiswa Universitas Andalas - Novela Reskesia berharap kegiatan ini bisa menjadi momentum dalam merasakan indahnya keberagaman serta toleransi. Sedangkan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan - Muhammad Andre Safardiansyah dan Mahasiswa Universitas Mataram – Rezaldi Kusuma, melalui PMM ini ingin mengenal keberagaman suku, budaya dan agama. Tak ketinggalan, menurut Mahasiswa Universitas Tadulako – Moh. Fahrezy pengalaman merupakan guru terbaik. “Ambil seluruh pengalaman yang terjadi di Untag Surabaya untuk dijadikan pembelajaran atau guru terbaik kita,” ajaknya. Mahasiswa Universitas Musamus Merauke – Tarsan Taoporom menutup dengan harapan dirinya bisa beradaptasi dengan situasi dan teman yang baru dan dapat mengambil manfaat dari PMM 2 ini.
Kegiatan penyambutan ini ditutup dengan mahasiswa inbound diajak tour/ keliling kampus oleh masing-masing mentor dengan tujuan untuk mengenalkan sejumlah fasilitas pembelajaran yang dapat digunakan kepada mahasiswa PMM di Untag Surabaya. (oy/rz)